Sedikit berbagi keajaiban di Hari natal, kenapa gw bilang keajaiban karena gw merasakan adanya suatu hal yang cukup membuat gw berpikir ulang apakah ini kebetulan atau memang sudah di persiapkan oleh Tuhan. Kalau mencoba di ingat-ingat sekitar tahun 1999, ketika itu gw udah tobat sebagai anak kecil yang cukup bandel, masuk dalam suatu gereja kecil yang di penuhi anak-anak seusia gw. seperti biasa sekolah minggu menjadi kesenangan gw di luar aktivitas jenuh di sekolah. Kalau udah hari minggu, seneng banget rasanya dan kebetulan gw udah sekolah minggu di gereja ini sekitar 2 tahun, jadi sang pengajar sudah dekat dengan gw, sehingga gw cukup terlibat jauh dengan masalah dalam gereja.
Menjelang natal seperti biasa kami semua sibuk untuk mempersiapkan acara yang setiap tahunnya kami laksanakan. Menyanyi, membaca puisi alkitab, Drama, Menari menjadikan kami semua sibuk, dengan sedikitnya anggota sekolah minggu ini, memaksa kami memainkan banyak peranan, walau kami anak SD kami cukup berpengalaman dengan persiapan seperti ini, ya kami bangga akan ini haha. Namun natal kali ini ada masalah yang sangat menjadi pikiran kami, dengan gereja kecil seperti ini, di sebuah rumah kecil dengan anggota sedikit kami berharap bisa membuat perayaan yang besar maka gak bisa di pungkiri kami semua membutuhkan U.A.N.G yang besar pula. Kami seperti pengemis kecil yang berharap datangnya berkah dari para donatur (pardon) yang setiap tahunnya membantu kami, namun tahun ini tidak cukup, mungkin karena krisis moneter tahun 1998 membuat pardon mengurungkan niatnya membantu kami. Ya kami dan pengajar sangat mengerti akan ini, dengan seadanya kami semua hanya berdoa, berdoa, berdoa..
Satu hari menjelang natal, dengan sedikit pinjaman agar terlaksana dengan baik, semua berjalan dengan baik dan kami siap melaksanakannya walau terselip sedikit utang, bukan kami ingin menghamburkan uang, namun ini sudah seminim mungkin kami adakan namun apa yang bisa kami kata, ingat, kami hanya sekelompok anak sekolah minggu dengan sebuah gereja kecil.
"Selamat Natal!!", semua bersorak untuk latihan terakhir di pagi hari. Bersiap untuk pentas nanti malam dan lupakan utang yang ada hahaha.
Sepulang gw dari latihan, di rumah ternyata kedatangan tamu, dia adalah kakak perempuan paling besar dari keluarga nyokap gw (kalau gw panggil ia itu tua-i). Basa basi seperti biasa dalam keluarga, menanyakan gw dari mana dan sebagai anak kecil yang sok aktif gw menjawab dengan bangga
"dari gereja tua-i, habis latihan persiapan natal" #bangga
"Ohh kamu sekarang udah gereja ya" mungkin dia kaget akan pertobatan gw.
Dengan tidak yakin dia menanyakan gw gereja dimana, natalnya dimana, jam berapa dll sehingga gw jadi objek baru. Maklum hampir semua keluarga besar beragama Buddha.
Oke lupakan sedikit tua-i gw, karena gw mesti mandi dan bersiap-siap lagi untuk menjadi bintang gereja.
Selang beberapa lama gw akan pergi ke gereja, tua-i gw juga mau pulang, dia mau mengantarkan gw kegereja, ada angin apa pikir gw, tapi okelah.
Sesampai di gereja, tua-i gw sempat menyapa pengajar gw dan keajaiban terjadi dia memberikan sebuah amplop dan setelah tua-i gw pamit, kami membuka bersama-sama amplop tersebut, kami kaget, terkejut ehmm shock dan sebagainya, kami di beri sumbangan sebesar Rp.1.500.000; , angka yang cukup besar mengingat itu tahun 1999, ya doa kami terkabul, kami percaya dengan doa dan yakin semua masalah dapat teratasi. Selamat NATAL, kami menutup natal 1999 dengan kisah yang manis.
Tuhan tidak pernah terlambat, namun tidak juga pernah lebih cepat, Dia berikan yang terbaik tepat pada waktunya...
kl skrg pengalaman menjelang natalnya apa bay? kan pasti skrg perspektifnya udah beda.. :)
BalasHapus