Sejak pagi matahari tak tampak, bahkan sampai siang ini langit lebih memilih untuk berabu, seakan-akan waktu tak bergerak seperti tidak pernah beranjak dari subuh. Sibuk dan ramainya hari senin pun terkesan hilang karena hujan yang tak kunjung berhenti sejak pagi. Gw yang memilih diam di dalam rumah sudah tidak berniat melakukan aktivitas apapun kecuali melihat televisi, menyaksikan para wakil rakyat yang TERPILIH menggelar sidang paripurna mengenai naik atau tidaknya harga BBM.
Dari rapat penggesahan tersebut terdapat sejumlah dana kompensasi dari naiknya harga BBM bersubsidi seperti BLSM, program beras untuk rakyat miskin, program keluarga harapan dan beasiswa siswa miskin. Kenaikan harga BBM menurut hemat gua memang perlu di lakukan , menginggat harga BBM kita yang terhitung murah di bandingkan beberapa negara lainnya, hanya saja kompensasinya perlu di tinjau ulang.Mengenai BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) yang di tujukan kepada rakyat miskin berupa uang tunai sebesar Rp.150.000 selama 4 bulan akan sama saja memberikan uang kepada pengemis dan tidak banyak merubah mereka, karena akan melonjaknya harga keperluan barang sehari-hari karena dampak naiknya BBM, toh sama sajakan?
Mungkin, ini hanya mungkin menurut gua pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan rakyat miskin melalui jaminan kesehatan, perumahan yang terjangkau, pendidikan murah atau bahkan gratis, jaminan harga sembako yang terpenuhi, dan modal usaha. Dengan ini , harapan rakyat lebih terpenuhi di bandingkan uang yang hanya lewat sesaat selama 4 bulan tersebut.
Entah sudah berapa lama pemerintah masih terus memutar otak mencari solusi memberantas kemiskinan yang di mana sebanding lurus dengan korupsi yang merajarela di negara ini. Semoga hasil penggesahan perubahan APBN tidak mendung seperti cuaca hari ini, membuat rakyat semakin tidak percaya kinerja orang-orang pintar di gedung sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar