Powered By Blogger

Minggu, 27 November 2011

Pilihan untuk hidup dan mati

Happy sunday guys.
Ngeri ya baca judul entri gw kali ini, minggu ini ada dua cerita yang gw dapat dari teman-teman gw dan jadi topik yang buat kita semua berpikir lagi sejauh apa kita mencintai NYAWA kita, atau lebih halus lagi mencintai kehidupan kita. Cerita pertama datang dari UPH, seorang mahasiswi sastra inggris mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, dengan melompatkan diri dari lantai 9 kondonya, Lippo karawaci, tragis memang namun apapun alasannya mari kita doakan agar dia di terima di sisi Allah Bapa. Cerita kedua adalah orang yang belakangan dekat dengan gw, seorang guru bagi diri gw, dia di vonis cuma memiliki waktu hidup 1 tahun akibat penyakit yang di deritanya.



Dua cerita yang cukup menjadi masalah besar ya, kalau loe udah ngomong soal nyawa, hidup atau mati. Pilihan untuk hidup adalah di tangan kita, namun untuk tidak lagi tinggal di bumi ini itu pilihan yang Tuhan berikan jika kita tidak ingin lagi berusaha menggapai masa depan. Memang takdir itu ada, namun nasib yang akan membawa kita ke takdir yang lebih baik jika kita mau mengubah nasib kita lebih baik dengan berusaha bukan dengan mengakhiri hidup. Kita akan terus menerus berpikir untuk tetap hidup bagaimanapun caranya walau kita telah di vonis akan meninggal. Gw percaya dia yang di vonis akan meninggal terus berusaha untuk tetap hidup, mencari alternatif pengobatan, berdoa, dan lain sebagainya, karena dia mencintai kehidupan ini. Bagaimana kalau loe mendapatkan vonis seperti ini? apa yang akan loe katakan kalau loe cuma punya hidup hanya sementara?

"Lakukan yang terbaik selama sisa hidup kita! "
"Jangan sia-sia kan kehidupan ini!"
"Buat semua yang di sekeliling kita tersenyum"

Itu yang akan di katakan oleh beberapa kerabat  jika di vonis meninggal, bagaimana kita yang tidak tahu kapan masa hidup kita ini? ya, lakukan semua yang terbaik seakan kita hanya hidup sampai hari ini.
Ada kalimat yang cukup berkaitan dengan entri gw ini, kutipan gw dapat dari buku yang pernah gw baca, hanya lupa kemana itu buku dan apa judulnya, *begitulah hidup suka lupa, begini katanya :

"hiduplah seakan kita hanya sampai hari ini, belajarlah seakan kita hidup selamanya"

Nah, menurut pandangan gw, masalah yang loe, gw, kita hadapi ini adalah pembelajaran, jadi jangan putus asa, belajar terus untuk tetap memperbaiki kesalahan sampai tua nanti, namun terus melakukan yang terbaik setiap detik di mana nafas kita masih terus ikut menyambung kehidupan kita. Bunuh diri tidak menyelesaikan masalah, hanya dapat lebih mengecewakan orang yang ada di sekitar kita, karena banyak orang yang berharap memiliki umur panjang untuk memperbaiki masa lalunya. Hidup sudah terlalu indah jika kita mampu melihat jauh ke depan, masa lalu yang buruk adalah setan yang seakan mengejar kita dengan membawa penyesalan di masa depan. Percaya Tuhan punya rancangan indah bagi kita, berdoa dan berjalan di garis yang Tuhan berikan, Kita pasti menjadi maha karya terbesar Tuhan :)

1 komentar: