Powered By Blogger

Sabtu, 12 Mei 2012

Hak istimewa cowok

          Sempat ada obrolan di jam makan siang beberapa hari lalu, begini kira-kira obrolannya yang di mulai oleh temen gw "cewek enak ya, kalau mau curhat tinggal curhat, kalau cowok kayak lebay di bilangnya, kalau cewek minta di ngertiin terus kalau cowok di bilang mesti kuat karena kita bangsa pria! ...... "
Kalau di pikir-pikir kadang bener juga ya, tapi cowok dan cewek tetep memiliki keistimewaan yang di bawa dari dulu dan menjadi ciri khas masing-masing. Ada beberapa hal yang bisa di katakan "Hak istimewa cowok" yang jarang bahkan gak di temukan oleh beberapa cewek dan menjadi hal umum tanpa perlu merasa malu sekalipun tampak tidak  beradab, ini yang membedakan antara cowok sama cewek.

Cowok bebas menjawab panggilan alam di mana pun dan kapanpun yang dia mau, tanpa perlu terlalu merasa malu. Walau sedikit purba, tapi ini keunggulan pria, kalau gak ada WC umum, SPBU atau rumah makan, kami kaum adam bisa menjawab panggilan alam dengan bebas, tapi sebaiknya ya yang ada pohonnya.

Ini juga hal kecil yang gak menjadi masalah cowok, "bungkus kado dengan ala kadarnya", bagi cowok kalau udah bisa mengingat ulang tahun teman atau pacar itu sudah merupakan hal istimewa, selebihnya jangan berharap atau menilai kado dari bungkusnya.

Ini hak istimewa cowok lainnya, dia bisa melakukan pekerjaan kotor sampai berkeringat lalu mengelap tangannya ke celana jeansnya atau baju yang dia pakai, bukankah  tampak eksotis....

Sisi lain dari seorang cowok yang berbeda dengan cewek pada umumnya adalah cowok berbicara langsung pada poin yang ingin dia katakan, tanpa membuat menjadi drama seperti sinetron-sinetron.



Jangan pernah kaget kalau melihat cowok mandi di bawah 5 menit atau bahkan hanya 3 menit, dan hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk siap berangkat dengan menggunakan baju seadanya, cuek dan memiliki gaya berpakaian sendiri... simplekan.

Jangan kaget juga  kalau kalian melihat cowok suka menyapa temannya dengan tepukan di punggung atau sedikit pukulan di lengan, bukan karena kekanakan atau ekstrim tapi itu menunjukan sikap cowok, sama seperti kalian kaum cewek bertemu dengan temannya, sedikit sapaan unyu atau cipika-cipiki yang kalian lakukan, kami seperti ini adanya.



Cowok dengan tangan yang halus, ohh gak ada di kamus nampaknya, kami pekerja keras, kami bukan anak gadis yang setiap hari merawat jari-jari lentiknya. Kami kasar!

Ada lagi???

Oh ya, kami pun bukan cowok boyband! jangan terlalu berharap kami seperti mereka.












Kamis, 10 Mei 2012

Jangan menyerah

Sore itu hujan deras banget, di tambah macetnya jalanan, membuat gw banyak ngelamun di dalam mobil, cukup lama di dalam kemacetan, ada satu lagu di putar oleh salah satu station radio, judulnya "jangan menyerah", dari  D'masiv. Ketika gw dengerin lagu itu, sambil ngeliat ke jendela, banyak orang-orang yang lalu-lalang dengan  motor, sepeda bahkan berjalan kaki sambil kehujanan, mereka rata-rata karyawan di pabrik, buruh kasar, atau penjual keliling. Hal-hal kayak gitu sering banget kita jumpai, tapi kadang kita gak sadar mereka berjuang buat kehidupan mereka.

Kalau kita flashback, setiap dari kita pasti punya perjuangan hidup, terutama kita yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Kita berusaha mencukupi semua kebutuhan kita, dengan berkerja, berkerja dan berkerja. Sembari menjalankan mobil perlahan-lahan di tengah kemacetan, gw coba mengingat-ingat masa lalu, di waktu itu sekitar 5 tahun lalu, gw pertama kali mendapatkan pekerjaan. Senang pastinya bisa bekerja sambil berkuliah, hampir setiap hari naik angkutan umum dan ojek untuk sampai di  tempat kerja. Lambat laun, terpikir untuk menghemat uang, karena belum cukup untuk membeli sepeda motor akhirnya gw berpikir untuk membeli sepeda, ya, sepeda, sepeda pertama yang gw beli dari hasil kerja. Setiap hari dengan bermodal sepeda, gw mengoes. Panas dan capek memang, tapi ada kepuasan tersendiri waktu itu. Kepuasan yang belum tentu orang  sebaya gw mau melakukannya.

Cukup lama dengan sepeda, tercapai apa yang gw harapkan setelah dari SMP berharap mempunyai sepeda motor sendiri, akhirnya hampir tahun ke-dua gw bekerja bisa membeli sepeda motor, apalagi itu di beli secara tunai, kenapa tunai? bukan karena gw punya uang lebih, tapi otak CINA gw berpikir kalau kredit harganya bisa sangat mahal di banding tunai. hahaha

Sepeda yang dulunya setiap hari nemenin gw, sampai sekarang masih ada, kadang setiap minggu pagi kalau bisa bangun pagi, gw ajak jalan-jalan. Sekarang sepeda motor yang gw kasih nama si JUPI (yamaha jupiter) jadi andalan gw, dari tahun 2009 banyak hal yang gw lalui sama si Jupi, setiap hari pulang pergi ke tempat kerja, jalan-jalan sama pacar (Ex), panas, hujan-hujanan juga tetep sama si jupi, persis kayak karyawan atau buruh kasar seperti cerita gw di atas. Motor itu bukan cuma sebatas kendaraan, dia punya nilai lebih, punya kenangan yang buat gw tersenyum sendiri kalau menginggatnya..Jupi ohh Jupi *ngelap-ngelapin motor*

Baidewei, dengan Jupi juga, akhirnya gw bisa menabung, di hitung-hitung kalau kita naik angkutan umum, akan lebih hemat dengan sepeda motor. Pelan-pelan tapi pasti, gw tetap sama si Jupi dan setelah menabung cukup, akhirnya gw beralih pekerjaan dengan tabungan dan sedikit dari sang kakak, gw membuka usaha sendiri, walau masih usaha yang baru dirintis, ini pasti jadi tabungan masa depan yang lebih bernilai kalau di jalankan dengan tekun. Sekarang jauh lebih baik dari pada beberapa tahun lalu, kehidupan mulai berubah kalau kita mau berusaha, gw memang belum sukses (baca : kaya dan makmur) tapi semoga suatu saat ketekunan dan doa membawa kita semua sukses dari pada sebelumnya.

"jangan menyerah...jangan menyerah...." - D'masiv



Antara stress dan hubungan berkualitas

Mayday!!!
Gak berasa udah bulan Mei dan udah lama gak nulis-nulis di blog. Begitu kita berfokus pada hal lain, hal yang lama terlupakan, ketika kita ingat lagi akan hal lama, udah banyak waktu yang terbuang karena hal-hal baru yang terus datang di kehidupan kita. Terlalu banyak kita hidup dalam berkomitmen, entah itu berkomitmen membangun hubungan yang bekualitas dengan keluarga, pasangan maupun sahabat-sahabat kita, komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup sendiri, komitmen pada pekerjaan dll. Terlalu banyak hal yang di kejar yang akhirnya manusia saat ini gak cukup dengan waktu 24 jam per hari yang diberikan oleh Tuhan, aktivitas sekolah, kampus dan pekerjaan memaksa kita memakai waktu hampir separuh bahkan lebih dari jam yang semestinya. Hasilnya adalah  hubungan kita dengan keluarga, pasangan, sahabat semakin berkurang dan paling tampak jelas adalah STRESS jadi hal yang mengacaukan segalanya. Kita berlomba-lomba menjadi pribadi yang baik, menunjukan superior kita bahwa kita dapat menyelesaikan segala pekerjaan yang ada. Semakin kita hebat semakin jauh hubungan kita dengan mereka-mereka yang tinggal di sekeliling kita.

Dari beberapa kawan gw melihat, mereka sibuk dengan aktivitas mereka sampai mereka sendiri lupa dengan diri mereka, padahal gak ada seoranpun manusia yang bisa sukses tanpa bantuan orang lain, Tuhan merancang manusia sebagai makhluk yang gak sempurna, kita pasti butuh orang lain, setuju? Kita bertumbuh dewasa, mengalami proses dari anak yang lepas dari ketergantungan orang tua atau manusia merdeka (independent) tapi tetap kita membutuhkan orang-orang di sekitar kita untuk menyelesaikan segala sesuatu (interdependent).

Kalau loe udah mulai sadar akan keterbatasan loe, libatkan orang-orang di sekeliling kita, entah itu minta bantuan keluarga, memperbudak pasangan atau bisa juga mempekerjakan teman untuk sementara waktu dari pada kita mati perlahan-lahan karena stress. Pasti menyenangkan ketika bisa bekerja sambil bersosialisasi dengan orang-orang di sekelling kita (semoga mereka juga berpikir begitu). Terakhir dari gw malam ini *ngantuk banget* , PELIHARALAH SIKAP BERTERIMA KASIH kepada orang-orang tersebut. Karena support mereka, kita yang telah berkeringat untuk hal-hal kecil akan mendapatkan hasil besar di kemudian hari. Selamat malam.

GBU