Powered By Blogger

Kamis, 10 Mei 2012

Jangan menyerah

Sore itu hujan deras banget, di tambah macetnya jalanan, membuat gw banyak ngelamun di dalam mobil, cukup lama di dalam kemacetan, ada satu lagu di putar oleh salah satu station radio, judulnya "jangan menyerah", dari  D'masiv. Ketika gw dengerin lagu itu, sambil ngeliat ke jendela, banyak orang-orang yang lalu-lalang dengan  motor, sepeda bahkan berjalan kaki sambil kehujanan, mereka rata-rata karyawan di pabrik, buruh kasar, atau penjual keliling. Hal-hal kayak gitu sering banget kita jumpai, tapi kadang kita gak sadar mereka berjuang buat kehidupan mereka.

Kalau kita flashback, setiap dari kita pasti punya perjuangan hidup, terutama kita yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Kita berusaha mencukupi semua kebutuhan kita, dengan berkerja, berkerja dan berkerja. Sembari menjalankan mobil perlahan-lahan di tengah kemacetan, gw coba mengingat-ingat masa lalu, di waktu itu sekitar 5 tahun lalu, gw pertama kali mendapatkan pekerjaan. Senang pastinya bisa bekerja sambil berkuliah, hampir setiap hari naik angkutan umum dan ojek untuk sampai di  tempat kerja. Lambat laun, terpikir untuk menghemat uang, karena belum cukup untuk membeli sepeda motor akhirnya gw berpikir untuk membeli sepeda, ya, sepeda, sepeda pertama yang gw beli dari hasil kerja. Setiap hari dengan bermodal sepeda, gw mengoes. Panas dan capek memang, tapi ada kepuasan tersendiri waktu itu. Kepuasan yang belum tentu orang  sebaya gw mau melakukannya.

Cukup lama dengan sepeda, tercapai apa yang gw harapkan setelah dari SMP berharap mempunyai sepeda motor sendiri, akhirnya hampir tahun ke-dua gw bekerja bisa membeli sepeda motor, apalagi itu di beli secara tunai, kenapa tunai? bukan karena gw punya uang lebih, tapi otak CINA gw berpikir kalau kredit harganya bisa sangat mahal di banding tunai. hahaha

Sepeda yang dulunya setiap hari nemenin gw, sampai sekarang masih ada, kadang setiap minggu pagi kalau bisa bangun pagi, gw ajak jalan-jalan. Sekarang sepeda motor yang gw kasih nama si JUPI (yamaha jupiter) jadi andalan gw, dari tahun 2009 banyak hal yang gw lalui sama si Jupi, setiap hari pulang pergi ke tempat kerja, jalan-jalan sama pacar (Ex), panas, hujan-hujanan juga tetep sama si jupi, persis kayak karyawan atau buruh kasar seperti cerita gw di atas. Motor itu bukan cuma sebatas kendaraan, dia punya nilai lebih, punya kenangan yang buat gw tersenyum sendiri kalau menginggatnya..Jupi ohh Jupi *ngelap-ngelapin motor*

Baidewei, dengan Jupi juga, akhirnya gw bisa menabung, di hitung-hitung kalau kita naik angkutan umum, akan lebih hemat dengan sepeda motor. Pelan-pelan tapi pasti, gw tetap sama si Jupi dan setelah menabung cukup, akhirnya gw beralih pekerjaan dengan tabungan dan sedikit dari sang kakak, gw membuka usaha sendiri, walau masih usaha yang baru dirintis, ini pasti jadi tabungan masa depan yang lebih bernilai kalau di jalankan dengan tekun. Sekarang jauh lebih baik dari pada beberapa tahun lalu, kehidupan mulai berubah kalau kita mau berusaha, gw memang belum sukses (baca : kaya dan makmur) tapi semoga suatu saat ketekunan dan doa membawa kita semua sukses dari pada sebelumnya.

"jangan menyerah...jangan menyerah...." - D'masiv



Tidak ada komentar:

Posting Komentar